Masyarakat saat ini banyak yang menyadari pentingnya bahan alami bagi kesehatan, khususnya penggunaan sabun mandi yang dikenal dengan sabun herbal. Sabun herbal merupakan sabun yang dibuat dari proses saponifikasi  minyak dan senyawa basa NaOH atau KOH. Karena menggunakan bahan alami, maka sabun herbal memiliki keunggulan tidak mengiritasi kulit. Sabun herbal akhir-akhir ini mulai banyak dipasarkan di toko-toko ataupun supermarket karena sudah banyak konsumen yang beralih ke penggunaan sabun herbal. Keunggulan sabun herbal adalah: 1) mempunyai banyak manfaat bagi kesehatan kulit 2) tidak mengandung bahan kimia berbahaya. 3) keharuman yang dihasilkan bisa bertahan lama. 4) dapat digunakan oleh anak-anak maupun orang dewasa. 5) harga terjangkau. Keunggulan produk ini menyebabkan produk ini sangat kompetitif, memiliki pangsa pasar yang semakin luas dan prospektif untuk terus dikembangkan.

Wirausaha sabun herbal berbasis bahan alam sangat potensial untuk dikembangkan. Salah satu wirausaha berbasis bahan alam adalah sabun herbal Dejavu yang berada di kelurahan Sumber Kecamatan Banjarsari, Surakarta yang merupakan UKM yang dikelola oleh Ibu Sherly.  Sabun herbal Dejavu telah dirintis oleh bu Sherly sejak tahun 2014. Produk yang telah diproduksi dan dipasarkan adalah sabun herbal dengan aditif aneka buah dan sayur. Dari sisi produksi, maka UKM sabun herbal Dejavu ini termasuk UKM yang kreatif dalam aneka produknya, meskipun diproduksi pada sekala rumah tangga dengan peralatan yang sederhana. UKM sabun Dejavu telah memproduksi sabun dengan berbagai varian dengam bahan aditif dari buah, sayur dan empon-empon.

UKM sabun De Javu masih memiliki beberapa permasalahan dan potensial untuk dikembangkan. Walaupun variasi produksi sudah banyak, namun belum ada produk unggulan sabun dengan aktivitas tertentu yang bermanfaat bagi kesehatan. Oleh karena itu, tim pengabdian masyarakat dari Prodi Pendidikan Kimia memberikan pelatihan dan pendampingan kepada UKM sabun Dejavu dalam mengembangkan produksi sabun. Tim pengabdian ini diketuai oleh Dr. Endang Susilowati, S.Si., M.Si dengan anggota Dr.rer.nat Sri Mulyani, M.Si., Dr. Sri Retno Dwi Aniani, S.Si., M.Si., Dr. Elfi Susanti VH, S.Si., M.Si dan Lina Mahardiani, S.T., M.Sc., Ph.D. Acara pelatihan pembuatan sabun herbal dilaksanakan pada tanggal 30 Juli 2021. Adapun sabun unggulan yang dikembangkan dalam pelatihan ini yaitu sabun herbal dengan aditif bahan alam dengan 5 varian yaitu sabun herbal jeruk nipis, sabun herbal sirih merah, sabun herbal sereh, dabun herbal teh hijau dan sabun herbal lidah buaya.

Pemilihan 5 varian sabun herbal ini dilatarbelakangi oleh aktivitas antibakteri dan antioksidan dari bahan alami yang ditambahkan pada sabun. Jeruk nipis sangat potensial sebagai bahan aditif sabun herbal. Flavonoid yang terdapat di dalam genus Citrus (jeruk nipis) telah diketahui sebagai antioksidan, memodulasi aktivitas enzimatik, menghambat proliferasi sel, antibiotik, anti-alergi, anti-diare, anti-maag, dan antiinflamasi yang memiliki sifat antibakteri dan antioksidan.  Lidah buaya mengandung kandungan flavonoid, jenis quercetin dan kaempferol yang memiliki sifat antioksdan dan antibakteri. Minyak sereh wangi mengandung citronelal, citronelol, elemol, dan nerol yang beraktivitas antibakteri. Manfaat teh hijau terhadap kesehatan berhubungan dengan sifat antioksidan dan aktivitas penghambatan radikal bebas dari teh yang kaya akan kandungan fenolik dan flavonoid. Sirih merah telah  mempunyai metabolit alkaloid, flavonoid, tanin dan minyak atsiri dengan aktivitas sebagai antioksidan dan antibakteri. Dengan aktivitas dari bahan-bahan tersebut, maka jeruk nipis, lidah buaya, minyak sereh wangi, teh hijau dan sirih merah berpotensi digunakan sebagai aditif pada sabun sehingga dihasilkan sabun dengan aktivitas antioksidan dan antibakteri yang akan menyehatkan kulit pemakainya.

Selain pelatihan pengembangan produk unggulan sabun herbal, maka juga dilakukan pendampingan dalam pengemasan produk. Dengan pelatihan dan pendampingan dalam mengembangkan produk sabun herbal ini diharapkan penjualan sabun semakin baik sehingga akan menuingkat omset penjualnnya.

 

 

 

 

Pelatihan pembuatan sabun herbal dengan aditif bahan alam

 

 

 

 

 

Tim pengabdian sedang berdikusi untuk pengemasan sabun herbal dan rencana pemasaran

 

 

 

 

 

Foto Bersama tim pengabdian dan mitra

Comments

More Posts You May Find Interesting